Kebahagiaan
bukanlah sebuah tujuan, melainkan keadaan. Ketika kamu meraih mimpimu, kamu
memang merasa bahagia, tetapi belum tentu kesedihanmu otomatis sirna. Faktanya,
justru perasaan bahagia ketika kamu berhasil meraih mimpimu adalah salah satu
kunci untuk meraih keberhasilan.
Jika
suatu kebahagiaan dapat melahirkan kebahagiaan dan kesuksesan, bagaimana cara
mendapatkannya ketika seseorang sedang tidak merasa bahagia? Jawabannya
sederhana. Menyerah pada hal-hal yang membuat kita jatuh. Ada banyak beban yang
seseorang rasakan yang justru dapat membuatnya tidak bisa bahagia. Seseorang
dapat sukses ketika bisa menghilangkan beban itu dari hidupnya, dan semua orang
dapat melakukannya. Asal seseorang tau beban yang harus berhenti dia pikirkan,
maka hidupnya akan lebih bahagia.
Happy! via http://www.writingtimes.co.uk |
1.
Give Up Jealousy
Beberapa
orang berpikir bahwa membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain itu baik.
Memang benar selama niatnya untuk kompetisi, untuk memberikan seseorang tujuan
yang akan dia capai. Tetapi hal itu justru akan menimbulkan luka ketika
terbentuk perasaan cemburu atau iri hati. Menyerahlah, dan kamu akan punya
waktu lebih untuk fokus pada apa yang bisa kamu capai daripada apa yang orang
lain capai.
2.
Give up the Fear of Change
Biasanya,
walaupun situasi sudah sangat buruk, orang tetap cenderung menolak untuk
berubah. Walaupun dia merasa tidak nyaman dengan hidupnya, dia takut pada hal
baru. Hilangkan perasaan ini dan terbukalah pada dunia baru.
3.
Giving up Control
Semua
orang ingin mengendalikan hidupnya sendiri, tapi tidak semua hal bisa
dikendalikan. Kadang sekeras apapun sesorang mencoba, hasilnya belum tentu
seperti apa yang dia inginkan. Dengan mengetahui hal ini, maka seseorang akan
lebih menerima hal-hal yang hadir di hidupnya.
4.
Give up Overwork Time
Orang
cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Padahal hidup ini
butuh keseimbangan. Mengejar mimpi memang baik, tapi memberi sebagian waktu
untuk hal-hal yang penting dalam hidup ini (keluarga, teman, hobi) lebih baik.
5.
Give up Blaming
Sometimes
things go wrong, dan orang biasanya enggan merasa bertanggung jawab dan akan
mencari pihak yang dapat ia salahkan. Dengan mengalah, kita dapat mencari
solusi yang lebih baik dan tidak memperburuk keadaan.
6.
Give up Complaining
Sering
mengeluh tidak hanya dapat mengurangi kebahagiaan kita sendiri, tapi juga
kebahagiaan orang lain. Berhentilah mengeluh, dan selesaikan masalah dengan
solusi yang lebih baik!
7.
Give up the Need to Be Right All the
Time
Tidak
ada orang yang tahu segalanya, jadi berhentilah merasa jadi orang paling benar
di dunia ini. Dan ingatlah bahwa hubunganmu lebih berharga daripada perasaan
paling benarmu.
8.
Give up Limiting Beliefs
Kadang
orang menyerah pada sesuatu karena merasa tidak mampu dengan keterbatasan yang
dia miliki. Hilangkan perasaan ini, dan percayalah bahwa tidak ada yang tidak
mungkin.
9.
Give up Bad Friends
Orang
akan terpengaruh pada lingkungannya, termasuk teman-temannya. Teman yang buruk
akan membuat kita punya kebiasaan dan sikap yang buruk seperti yang mereka
lakukan. Karena itu, lebih baik jika jauhi mereka, dan carilah teman yang dapat
memberikan inspirasi dan membuat hidup kita lebih baik.
10. Give
up the Past
Masa lalu penuh
oleh berbagai macam pengalaman, baik dan buruk. Masa lalu itu untuk membuat
kita berkembang. Berhentilah menyesali masa lalu dan mengenangnya setiap saat.
Jadikanlah masa lalu pelajaran untuk membuat diri kita menjadi lebih baik.
Artikel
ini terinspirasi dari LifeHack. Artikel aslinya bisa dibaca disini.