Prolog

Sunday, January 24, 2016
 Wanita itu duduk di meja nomor 12 dari kafe Coffeeroom yang berada di bagian outdoor. Meja putih itu berada di paling pojok, dengan dua kursi yang juga putih menyertainya. Di sekelilingnya terdapat pot-pot bunga mawar putih, yang ditata dengan cantik membuat pengunjung kafe merasa betah untuk sekedar menghabiskan jam makan siang atau nongkrong bersama teman.
Alice tersenyum pada pelayan yang baru saja mengantarkan kopi pesanannya. Kembali menatap laptop di depannya, dia melanjutkan mengetik naskah novel terbarunya. Sesekali dia membenarkan posisi kaca matanya yang melorot, atau menatap sekelilingnya untuk sekedar meregangkan otot-ototnya. Usianya yang menginjak kepala tiga menyebabkannya tidak selincah beberapa tahun lalu ketika semangatnya masih membara. Meski begitu, perawakannya dengan kemeja kotak-kotak berwarna biru dan jeans, ditambah sepatu kets membuatnya terlihat masih muda. Rambutnya yang cokelat bergelombang dan kulit yang kuning terawat akan mengejutkan orang-orang ketika mengetahui wanita itu sudah menikah sejak lima tahun lalu dan mempunyai seorang anak.
Drrt..drrtt.. Ponsel di sebelah laptopnya bergetar. Alice meraihnya, membuka pesan yang masuk. Pengirim pesan itu bernama “Suami sayang”, Alice tersenyum.
‘Aku dan Riri kecil sedang otw ke kafe, tunggu ya sayang,’ bunyi pesan itu. Alice meletakkan kembali ponselnya setelah membalas ‘Oke ^^’.
Pikiran Alice kembali ke laptop di depannya. Novelnya kali ini tentang kisah cinta anak-anak muda. Genre yang cukup membuat Alice tertantang. Dia bahkan perlu melakukan survei ke beberapa SMA di kotanya demi membuat novel itu beberapa bulan lalu. Tulisan itu sudah hampir selesai, namun dia belum menemukan ending yang menarik. Ending yang tidak mengecewakan pembacanya. Ah, mana mungkin ada yang seperti itu. Setiap manusia selalu punya respon yang berbeda terhadap suatu cerita. Ada yang puas, ada yang tidak puas. Tak jauh berbeda dengan hidup ini.
Alice berhenti mengetik, mencoba mengingat-ingat sesuatu. Dia meraih tas berlogo centang di atas meja, mengaduk-aduk isinya, menemukan sebuah note lama. Kertasnya berwarna kecoklatan dan tulisannya yang menggunakan bolpoin murahan mulai memudar. Dia membuka pelan lembar demi lembar dari buku itu, hanya melihat sekilas tanpa membacanya. Buku itu ditemukannya dua hari yang lalu, saat Alice membereskan lemarinya yang sudah terlalu penuh. Buku diarinya lima belas tahun yang lalu. Sesuatu yang menyelip terjatuh ketika Alice membuka halaman akhir buku itu. Alice melongok ke bawah kursi, mengambil amplop biru itu.
Kertas di dalam amplop menyembul ketika Alice membuka penutupnya. Diambilnya kertas itu dan dibaca isinya. Dan memorinya pun kembali ke lima belas tahun lalu, ketika cerita itu dimulai.

Aku Ingin Berkarya

Assalamu’alaikum wr. wb.
Yay, alhamdulillah, tulisan pertama di tahun 2016 ini. Walaupun seperti biasa cuma random writing haha. Sebenernya banyak yang mau ditulis, diceritakan, dishare, tapi kalau dipikir-pikir nanti blog ini isinya random semua. Jadi sekarang mau fokus berkarya aja, entah artikel, cerpen, review, atau tulisan lain yang bisa bermanfaat buat orang lain. Ceilah.
Kebetulan sekarang ini lagi ada motivasi, gara-gara liburan ga ada kerjaan, trus bisa nyelesain baca Jejak Langkah-nya Pram, nonton drama korea Who Are You: School 2015, sama baca webtoon (yang ternyata asik banget). Eits, bukan berarti aku lari dari skripsi lho hohoho, tetep kukerjain kok biar dikit-dikit muehehe. Lagipula buatku skripsi itu sebuah kewajiban, bukan beban, jadi bukan alasan buatku untuk setiap saat mikir skripsi dan ga bisa seneng-seneng. Haha mungkin cuma aku yang berpikir gitu sih, tapi gapapa, kan aku memang suka nyari jalan yang berbeda :)
Entah kenapa halaman persembahannya Jejak Langkah ini malah bikin baper
Balik ke tiga motivasi tadi hehe. Kenapa hal-hal itu bisa jadi motivasi? Hmm, sederhana sih. Dari hasil baca Jejak Langkah, rasa nasionalisme dalah diri ini mulai bergejolak halah. Karena rasanya aku belum berbuat apa-apa buat negeri Indonesia tercinta ini. Lalu drakor, jadi motivasi? Haha sudah lama juga ga nonton drakor, kayaknya drama terakhir yang aku tonton itu The Moon Embraces the Sun, atau entahlah aku lupa. Setelah sekian lama, iseng aja nonton drakor School 2015, dan ternyata lumayan. Banyak hal menarik yang kupelajari, instead of drama yang pastinya rada lebay, overall aku suka. Kim So Hyun yang jadi female leadnya juga cakep. Sayangnya, aku kecewa dengan endingnya. IYA, GUE #TeamTaeKwang huft. Harus nonton dramanya dulu biar mudeng wkwk. Nah kenapa jadi motivasi? Ya, simpel, gue pengen buat cerita baru dimana Eun Bi dan Tae Kwang end up together endingnya sesuai yang aku pengen. Enggak kok ini bukan fanficnya school, aku bikin cerita sendiri hehe. Lalu webtoon? Yap, gue pengen merealisasikan cerita gue itu dalam bentuk komik :3
Tapi keinginan belum tentu dapat terkabul kan. Aku ga pinter gambar, apalagi buat komik. Aku bukan jenius, karena itu aku harus bekerja keras biar bisa merealisasikannya. Sebenernya buat komik itu mimpi lama gue, dan entah kenapa mimpi lama itu hadir lagi sekarang. Apa gue bisa? Who knows. Barangkali seperti waktu dulu, semua itu hanya akan jadi keinginan semata tanpa aku berusaha mewujudkannya. Atau mungkin kali ini gue dapat kesempatan, gue juga ga tau. Yang jelas, saat ini aku sedang bosan dengan hidup yang kujalani, dan aku pengen mencoba hal baru. Mumpung masih muda.
Sambil belajar, biar ide-ide yang udah bermunculan ga hilang ditelan bumi, maka gue mau nulis dulu ceritanya di blog ini. Kali aja ada komikus yang tertarik buat bikin artnya. Atau barangkali suatu hari gue berhasil belajar gambar. Kalaupun tidak, lumayan bisa jadi isi blog muehehe. Oiya btw belum ditulis sih ceritanya masih diawang-awang. Tapi dengan mengucap bismillah, semoga ga jadi rencana semata haha.
Karena aku ingin berkarya.

Selamat Tinggal 2015, Salah Satu Tahun Terbaik yang Pernah Ada!

Thursday, December 31, 2015

Hari ini Kamis, 31 Desember 2015. Hari terakhir di tahun ini. Jika banyak orang yang ingin menghabiskan penghujung tahun ini dengan melihat kembang api atau bakar jagung, maka saya memilih untuk menghabiskan malam ini untuk menulis. Menuliskan hal-hal terbaik yang terjadi di tahun ini, agar saya tidak pernah lupa di kemudian hari.
Awal tahun 2015 dimulai dengan meng’koor-acara’i acara Workshop Sapi Potong se-Jawa dan Bali oleh HSTP pada tanggal 21 Februari 2015. Itu adalah pengalaman pertama saya menjadi koor untuk acara besar. Meski mungkin saya belum bisa menciptakan acara yang luar biasa, tapi itu adalah pengalaman yang tidak tergantikan.

Yang paling panjang ya jadi Kabir PSDM HSTP dan Asisten Kesmavet. Ga pernah nyangka bakal berada di posisi itu. Such a big responsibility! Jadi PSDM memperjuangkan 8 proker yang meliputi 3 oprec, 3 procamp dan 2 upgrade. Bekerja sama dengan tim terbaik, Ayak, Ratna, Dody, Ika dan Listy. Kalian terbaik! Pasti bakal kangen momen rumpik cantik bareng kalian :’)
Kalo yang paling ga disangka ya exchange ke Jepang. Awalnya cuma iseng buat daftar SUIJI, taunya lolos. Meski perjuangan buat bisa ke Jepang dari bikin paspor, ngurus macem-macem berkas, sampai nyari bantuan dana ga mudah, tapi semua terbayar. Pengalaman yang ga bisa dibeli, kesempatan yang ga dateng dua kali. Senangnya bisa ke negeri impian. Senangnya bisa bertemu tim Akehama. Semoga bisa kesana lagi tahun depan, atau tahun depan depannya lagi. Aamiin.
Yang ga terlupakan, momen ulang tahun ke-21 tanggal 12 November 2015 kemarin. So many surprise! Dari siang-siang dapet surprise trio boncel, Dede, Mayta, Hayati, dan dapet gincu. Lalu suprise PSDM yang gagal dan kuenya pewarnanya tajem banget. Surprise Irna yang juga gagal. Surprise Kesmavet. Yang ngasih kado, Ayak, mbak Dini, Dede, Divita. Maria dan Nyanyan, teman Akehama yang kirim gambar ucapan lucu banget. Dan semua orang yang ngucapin, kalian adalah alasan Nuha ada di dunia ini!


Ada juga iseng-iseng ikut lomba blog UGM yang ternyata menang tingkat fakultas walau belum menang tingkat universitas. Jadi semangat pengen belajar blogging dan writing!
Dan masih banyak hal-hal baik yang terjadi di tahun ini. Alhamdulillah. Target 2016? Entahlah. Berdoa buat yang terbaik aja. Semoga cepet pendadaran, bisa wisuda. Semoga bisa ke luar negeri lagi, tapi ga minta duit orang tua. Semoga bisa menorehkan lebih banyak prestasi!

10 Alasan Mengapa Menjadi Anggota HSTP adalah Sebuah Jebakan Untukmu

Thursday, November 26, 2015
HSTP atau Himpunan Studi Ternak Produktif merupakan salah satu UKM yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, yang sesuai namanya kelompok studi ini mewadahi minat mahasiswa FKH UGM untuk memperdalam ilmu di bidang ternak produktif. Mumpung tanggal 16 November sampai dengan 12 Desember 2015 HSTP lagi Oprec Anggota Baru, buat kalian yang masih ragu buat join UKM ini, semoga dengan alasan-alasan di bawah ini keraguan kalian akan sirna seketika seperti harapan buat jadian sama gebetan yang ternyata besoknya mau nikah.

1.        Oprec HSTP ribet? Karena pencapaian terbaik perlu USAHA LEBIH
Orang-orang Terpilih HSTP
Oprec HSTP tahun ini memang ribet, dari registrasi, pake ada tes tertulis sama wawancara juga. Tapi ketahuilah bahwa hasil terbaik diperoleh dari perjuangan yang tidak mudah juga. Sebagai contoh ketika kamu melamar beasiswa di luar negeri, kamu perlu punya skor TOEFL minimal 550, yang mungkin tidak kamu butuhkan untuk melamar beasiswa dalam negeri. Pun ketika kamu melamar beasiswa dalam negeri yang mendapat dana beserta pelatihan softskill, akan lebih sulit daripada melamar beasiswa yang hanya mendapat bantuan dana saja.
Begitu juga dengan HSTP. Jika kamu sudah ragu hanya ketika melihat proses yang ribet, maka kamu belum pantas untuk bergabung ke sini. Kamu mungkin tipikal orang malas yang menginginkan berbagai hal bisa kamu raih secara instan. Satu hal yang juga perlu kamu ingat, HSTP tidak mencari orang yang sudah luar biasa, karena di sini kita sama-sama masih saling belajar, tapi HSTP mencari orang-orang yang mau berusaha sampai akhir.

2.        Masuk tahun pertama atau kedua?
HSTP Link
Pertanyaan ini sering menjadi kegalauan mahasiswa tingkat awal. Masuk tahun pertama atau kedua? Ada mahasiswa yang bersemangat sehingga tahun pertama mau mencoba semua UKM di FKH UGM. Ada juga mahasiswa yang di tahun pertama mau liat-liat dulu, kira-kira UKM mana yang asik. Tidak ada yang salah di antara keduanya. Mau tahun pertama atau kedua, yang penting adalah komitmenmu setelah bergabung di situ. Namun, jika kamu mahasiswa yang ingin mencari fokus di masa yang akan datang, lebih baik jika kamu masuk di tahun pertama, sehingga di tahun kedua kamu sudah menemukan UKM mana yang paling sesuai dengan minatmu.

3.        Kata siapa masuk Divisi ‘X’ maka kamu hanya akan belajar seputar ternak ‘X’ aja?
Horse Care Day
Salah besar jika kamu berpikir masuk divisi aquatik kamu hanya akan belajar soal ikan atau udang saja. Kamu tetap punya kesempatan untuk belajar tentang ayam, kuda maupun sapi. Karena HSTP adalah satu kesatuan yang terdiri dari empat divisi, yaitu aquatik, nonruminansia, ruminansia dan unggas, dan setiap anggota HSTP punya kesempatan untuk belajar tentang semuanya. Tentu ketika kamu masuk divisi nonruminansia, pengetahuanmu tentang kuda dan babi akan lebih dibandingkan temanmu dari divisi unggas. Tapi jika kamu punya semangat, bisa banget kok buat belajar lebih tentang divisi lain, dengan mengikuti proker-prokernya atau dengan sharing dengan teman-teman atau kakak angkatan dari divisi lain.

4.        Bersiaplah untuk pengalaman yang luar biasa banyak!
Workshop Sapi Potong
Kamu mahasiswa yang haus akan pengalaman? Kalau begitu cocok banget! Tahun ini saja HSTP mempunyai 20 program kerja lebih! Keren banget kan? Mulai dari pengalaman kepanitiaan sampai skill tentang ternak produktif bisa kamu dapatkan. Dari kepanitiaan acara divisi sampai skala nasional terbuka lebar buat kamu. Mau mencoba merasakan jadi semua sie juga bisa. Kuncinya cuma satu kok, jangan malas!

5.        Kesempatanmu belajar softskill yang tidak didapat di bangku kuliah terbuka lebar
Kampanye ACPTLI 2014
Ini nih salah satu pentingnya ikut organisasi. Soft skill adalah kunci berharga untuk masa depan yang nggak akan banyak kamu dapatkan di bangku kuliah. Akademik memang penting, tapi soft skill juga nggak kalah penting! Kata siapa organisasi bikin akademikmu jelek? Banyak kok anak organisasi yang IP-nya cumlaude. Cobalah tengok anak HSTP, yang asisten lab juga banyak kok, mulai dari makroanatomi, mikroanatomi, farmako, kesmavet, repro, DKV, biokimia, hampir semua lab ada lho!
“Jadilah pegiat, jadilah anak-anak yang aktif. Saya sering mengatakan IP yang tinggi akan mengantarkan Anda pada panggilan wawancara, titik. Tapi kepemimpinan, kemampuan komunikasi, dan kemampuan analitik, hal-hal itu yang akan mengantarkan anda ke masa depan.” – Anies Baswedan
6.        Organisasi adalah pelarian terbaik ketika kamu bosan dengan rutinitas kuliah
UpGrade HSTP 1
Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu bosan dengan kuliah? Nongkrong? Belanja? Traveling? Atau tidur di kosan? Kalau gitu kamu harus coba yang satu ini. Organisasi! Jangan remehkan sebuah organisasi. Naif memang menjadikan organisasi sebagai pelarian ketika kamu lelah, padahal organisasi sendiri sebenarnya melelahkanmu. Tapi kamu harus mencobanya. Karena kadang, melihat orang-orang yang sama-sama berjuang untuk meraih sebuah tujuan dalam sebuah organisasi adalah obat terbaik ketika kamu lelah. Mengetahui bahwa kamu nggak berjuang sendirian.

7.        Kamu mungkin sekarang biasa saja, tapi percayalah kamu punya kesempatan untuk menjadi luar biasa di HSTP
Panitia ACPTLI 2015, Calon-calon Pemimpin Bangsa
HSTP adalah sebuah tempat yang menerima berbagai mahasiswa dalam berbagai kondisi. Entah kamu mahasiswa hitz, mahasiswa tersibuk no. 2 setelah dekan, maupun mahasiswa pendiam dan cupu. Di HSTP semua akan mendapat kesempatan yang sama. Tinggal bagaimana kamu memanfaatkan kesempatan yang diberikan padamu itu. Jika kamu adalah mahasiswa biasa saja, yang ketika diberi tanggung jawab kamu melaksanakan dengan sebaik-baiknya, itu saja sudah cukup untuk memulai sebuah perubahan dalam hidupmu elah bahasanya susah banget dimengerti. Luar biasanya juga ngga sekedar di HSTP aja lho, di luar juga. Ngga percaya? Mau bukti apa? Mapres FKH anak HSTP ada. Exchanger ke luar negeri anak HSTP juga ada. Juara lomba lukis Porsenigama ada pula. Lah, itu kan bakat alami? Biar lah yang penting anak HSTP.

8.        Memperluas link dengan angkatan lain dan perusahaan-perusahaan di bidang ternak produktif bukanlah hal yang mustahil dilakukan
Magang drh. Mukhlas
Ini penting banget terutama buat kamu-kamu yang nantinya pengen kerja di bidang ternak produktif. HSTP sudah didirikan sejak tanggal 2 Agustus 2000, sehingga alumninya sudah menyebar ke mana-mana. Ada juga PKV atau Pengenalan Keprofesian Veteriner, yang merupakan acara tiap tahun magangnya HSTP ke perusahaan, instansi maupun dokter hewan di bidang ternak. Juga ketika mengadakan acara-acara besar gitu, siapa lagi sponsornya kalo bukan perusahaan-perusahaan di bidang ternak?

9.        HSTP adalah tempat berbagi yang tidak pernah membosankan
Akan selalu ngangenin :)
Ketika kamu merasa nyaman dengan suatu hal, kamu akan selalu betah di situ. Kamu akan menjalani apa yang orang lihat sebagai tugas dan kewajiban menjadi sebuah pengabdian. Menemukan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama denganmu. Menemukan tempat berbagi keluh kesahmu. Menemukan orang yang menginspirasimu. Menemukan hal-hal baru. Menemukan mimpi baru.

10.    Kamu akan menemukan teman, sahabat, keluarga dan juga CINTA
PSDM 2014
PSDM 2015
Karena aku telah menemukannya.

Aku memberimu 10 alasan, tapi aku sendiri tidak pernah butuh alasan untuk berada di sini. Bagiku HSTP sudah menjadi bagian dari hidupku. Tanpa membandingkan dengan UKM lain, karena tiap UKM pasti punya kelebihannya sendiri-sendiri, bagiku HSTP adalah tempat terbaik untuk belajar, berbagi, dan berbahagia. Tulisan ini kupersembahkan untuk HSTP, sebagai ucapan terima kasih karena telah menerimaku.


Dari seseorang yang telah diberi kesempatan.

Menulis, Sebuah Cara untuk Menyampaikan

Thursday, October 29, 2015

Akhirnya punya waktu buat nulis lagi. Atau lebih tepatnya mau menyempatkan waktu buat nulis. Sebenarnya, meski sering diejek dipanggil penulis oleh teman-teman saya, saya ini bukan orang yang memiliki kemampuan alami buat nulis. Makanya update-an saya labil, dulu pas awal-awal semangat, tapi sekarang paling sebulan satu atau dua tulisan saja. Hmm benar-benar labil kayak orangnya.

Sebenarnya apa arti menulis buat saya? Apa tujuan saya buat blog? Di sini saya akan sedikit bercerita tentang hobi baru saya ini. Mengapa saya bilang hobi baru? Karena memang saya sejatinya bukan seseorang yang sejak kecil suka nulis. Saya lebih suka membaca. Meski bacaan saya juga hanya standar saja, seperti novel Harry Potter; komik Naruto, One Piece; atau majalah Bobo. Bukan bacaan yang luar biasa seperti buku pelajaran, ensiklopedia, atau buku-buku dengan bahasa yang berat yang susah saya mengerti. Hanya saja saya memang berhasil mempertahankan hobi saya tersebut sampai sekarang. Saya memang lebih senang membelanjakan uang saya untuk membeli buku daripada shopping baju atau sepatu. Makanya jangan heran kalau ketemu saya lagi mbolang sendirian di Gramedia Jogja hehehe..
Lalu mengapa saya tertarik untuk menulis? Ternyata itu adalah quote sederhana dari Raditya Dika:
“Kalau kamu suka baca, mulailah menulis. Suka nonton, mulai bikin video. Beranilah menjadi seorang pencipta, ketimbang hanya penikmat.” – Raditya Dika
Kalimat sederhana itu saya ingat selalu, dan bahkan saya jadikan judul blog saya, Be Creator! Dan kalimat itu juga sejalan dengan motto hidup saya:
“Jangan hanya mengagumi karya orang lain. Cobalah buat karyamu sendiri yang bisa dikagumi orang lain.”
Menurut saya, ada dua tipe penulis berdasarkan tulisan yang dihasilkannya klasifikasi ini saya buat sendiri. Yang pertama adalah penulis fakta, tulisan yang mereka hasilkan merupakan tulisan-tulisan yang memuat sebuah fakta yang dihasilkan dari serangkaian metode tertentu, contohnya seperti karya tulis, paper, jurnal, berita, dan lain-lain. Sedangkan saya sendiri adalah penulis tipe kedua, yaitu penulis imajinatif, yang menulis berdasarkan apa yang ada di pikiran saya. Contoh tulisan yang dihasilkan berupa opini, cerpen, dan tulisan random lainnya. Keduanya memang sama-sama penulis, namun belum tentu tipe pertama bisa menghasilkan sebuah tulisan imajinatif, dan begitu juga sebaliknya. Saya adalah contoh nyatanya, saya merasa kesulitan untuk menulis tulisan ilmiah dan sejenisnya, atau lebih tepatnya karena saya tidak begitu suka dengan tulisan tipe tersebut.
Banyak yang berpikir jika penulis ‘pintar’ adalah yang papernya juara di berbagai kompetisi, atau mampu membuat jurnal internasional, dan sebagainya. Maka jika demikian, mungkin saya ini bukan penulis ‘pintar’. Saya hanya seorang mahasiswa yang kebetulan suka berkhayal dan menuangkannya lewat tulisan. Saya hanyalah orang yang kesusahan menyampaikan pikiran lewat lisan, sehingga menggantinya lewat tulisan.
Saya tidak suka terikat. Sebagai contoh, meski dua artikel saya pernah dimuat di Hipwee, saya tidak pernah berpikir untuk menjadi penulis tetap di Hipwee. Pun ketika kakak angkatan saya menawarkan agar saya mencoba menulis kegiatan UKM saya di majalah, saya tidak tertarik. Menulis bagi saya adalah sebuah bentuk refreshing. Kata orang, jadikanlah hobimu itu pekerjaanmu, maka kamu akan selalu merasa bahagia dengan pekerjaanmu. Lantas, jika suatu hari kita bosan, kita mau lari ke mana? Yap, semua orang punya pendapatnya sendiri, dan bagi saya, biarlah menulis tetap menjadi sebuah hobi.
Meski begitu, kadang aku sadar, bahwa aku juga mengharapkan hal lain selain fun dari menulis. Sebagai contoh mengikuti sebuah kompetisi. Menulis saya berubah dari refreshing menjadi untuk menang. Hal tersebut sejujurnya membuat kualitas tulisan saya menurun. Kalau itu terjadi, saya akan melamun, kemudian teringat sesuatu.
Ada seorang tokoh anime favorit saya, Kaori Miyazono dari Your Lie in April. Dia adalah seorang pemain biola. Baginya musik adalah kebebasan. Dia mengabaikan partitur dan bermain musiknya sendiri. Baginya, musiknya berhasil bukan ketika dia menang di concour, tapi ketika penampilan musiknya mampu diingat oleh penontonnya, dan musik itu sampai ke orang yang dia tuju. Begitu juga dengan tulisanku.
Memenangkan sebuah kompetisi adalah bonus. Tapi tulisanku adalah sebuah kebebasan. Tulisanku tidak berisi sebuah fakta yang dapat merubah dunia. Tulisanku adalah media untuk menumpahkan cerita. Bahagiaku sederhana, ketika tulisanku sampai ke orang tuaku, ke mbak Dini, ke Avita, ke HSTP, dan mereka orang-orang yang berharga bagiku.
Apakah sampai? Aku harap tulisanku ini sampai kalian yang berharga untukku :)