Hanya Curhatan Mahasiswa Kedokteran Hewan yang Tidak Istimewa [Part 1]

Sunday, August 9, 2015

Semester 6 telah berlalu. Nilai-nilai pun mulai bermunculan di Palawa. Sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Nuha Fairusya. Mahasiswa angkatan 2012 yang sedang menuju semester 7, Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Tau UGM, kan? Yap, universitas yang menurut Webometrics no. 1 di Indonesia, jadi pasti yang bisa masuk ke universitas ini adalah pemuda-pemudi yang luar biasa. Bukan, saya bukan mau sombong kok, juastru saya ingin menjadikan tulisan ini sebagai cambukan buat diri saya sendiri, yang sebagai mahasiswa salah satu universitas terkemuka, kok masih saja begini :)
The art being a vet student via tumblr.com
Di FKH, kebetulan angkatan saya adalah angkatan terakhir yang memakai sistem blok, karena angkatan 2013 kembali memakai sistem lama yaitu SKS. Sistem blok sendiri lebih banyak digunakan di fakultas-fakultas seperti Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi. Saya kurang tahu dengan fakultas lain, barangkali ada yang berbeda, tapi kurang lebih begini sistem blok di fakultas saya. Kuliah dibuat per blok, atau gampangnya sudah paketan, blok 1 tentang Ketrampilan Belajar, blok 2 tentang Pra Veteriner, blok 3 tentang Sistem Pencernaan, dst. Total ada 24 blok, dengan rincian per semester 3 blok.
Lalu apa bedanya sistem ini dengan yang lama? Sistem blok lebih bertumpu pada SCL atau Student Centered Learning, jadi mahasiswa lebih banyak belajar mandirinya. Jadwal kuliah saya selama seminggu seperti ini:
Senin                 : Tutorial
Selasa & Rabu   : Kuliah (2-3 jam) dan Praktikum
Kamis                : Tutorial
Jumat                 : Kuliah Pakar
             Tutorial sama kuliah pakar itu apa sih? Kuliahnya cuma 2-3 jam? Wow. Jadi gini alurnya. Senin kita tutorial, semacam diskusi kelompok (biasanya 1 kelompok ±15 orang mahasiswa dan seorang dosen sebagai tutor) membahas sebuah skenario. Skenario tersebut sesuai dengan blok yang diambil (biasanya 1 blok 6 unit pembelajaran, 1 UP = 1 skenario, jadi ada 6 skenario per blok). Dari skenario tersebut kemudian didiskusikan permasalahan yang belum dimengerti, untuk kemudian dijadikan learning objective. Dan tugas kami adalah membuat laporan dari learning objective tersebut yang dikumpulkan hari Kamis. Untuk tutorial sendiri jadwalnya sekitar 2 jam.
            Hari Selasa dan Rabu, kami mendapat kuliah dan praktikum untuk menambah ilmu kami, terutama yang belum dimengerti dari tutorial sebelumnya. Dengan ilmu tersebut, dan ditambah belajar sendiri dari referensi lain, maka kami dapat membuat tugas individu berupa laporan. Di hari Kamis, kami tutorial lagi untuk membahas learning objective yang telah ditentukan kemarin. Apabila masih ada yang belum dimengerti, maka dapat ditanyakan di kuliah pakar. Jadi kuliah pakar pada hari Jumat pada dasarnya adalah diskusi mahasiswa dan dosen untuk membahas yang belum dimengerti dari unit pembelajaran tersebut.
            Jadi saya cuma pengen berbagi cerita aja hahaha. Apa sih kenyataan yang ada? Sistem blok di FKH tersebut sebenernya bagus, tapi SAYANGNYA belum siap diterapkan di FKH. Buktinya saya sendiri. Saya merasa memang ilmu yang saya dapat dikit banget, karena saya dituntut buat belajar mandiri. Lalu tugas individu, yang seharusnya jadi latihan buat skripsi maupun karya ilmiah, isinya COPAS semua! Walaupun ada juga beberapa teman saya yang benar-benar mengerjakan sendiri, dan saya acungi jempol buat mereka. Saya sendiri masuk golongan copas, biasanya saya copas dari laporan kakak angkatan, atau kadang dari internet. Cuma waktu agak niat saja saya nyari-nyari jurnal.
            Saya akui, bukan sistemnya yang salah, saya yang males. Ini penyakit susah sekali disembuhkan memang. Harus diniatin bener-bener. Tapi di lain sisi, sebenernya bukan sepenuhnya salah mahasiswa kok kalau kami copas. Semacam pembelaan memang haha. Kenyataannya memang referensi yang ada terutama di perpustakaan FKH masih sangat terbatas. Dan kadang, waktu niat ngerjain pakai buku, pas dibaca ternyata isinya sama kayak di laporan kakak angkatan. Ya alhasil mending copas, daripada kerja dua kali. Makanya saya berprinsip, ga papa copas, yang penting ngerti, yang penting pemahamannya.
Life cycle via pinimg.com
            Ternyata, walau saya suka nulis, saya memang ga cocok nulis hal yang berbau ilmiah, yang punya aturan di sana-sini, yang harus jelas referensinya. Memang lebih asik jadi penulis bebas deh kalau buat saya hehehe.
            Lain kali saya akan cerita soal hobi menulis saya. Dan masih banyak juga curhatan saya sebagai mahasiswa KH. Tunggu cerita lainnya ya!