Tentang Kamu yang Mengajariku Cara Unik Memandang Dunia, Avita Pradikasari

Friday, May 15, 2015

Avita Pradikasari, habis ulang tahun tanggal 13 Mei kemarin. Udah 21 tahun tapi muka kayak tante-tante umur 30 tahun. NIM 12/334037/KH/7465. Hai kawan, aku memang tidak bisa memberimu kado mahal, karena yang aku punya hanyalah barisan kata dan kalimat. Lihatlah, mungkin aku tidak mampu membuatmu terharu dengan apa yang aku berikan, tapi aku akan mengajakmu melihat seberapa besar aku menyayangimu.
Habis ultah bang minta ditulisin :*
Sejak awal masuk di KH, aku tidak pernah menyangka akan dekat denganmu, seperti juga aku juga tidak pernah menyangka akan bertemu Dede, Fifi maupun Ira. Hanya saja kau memang istimewa, karena kita sudah dipertemukan sejak tutorial pertama, di tutorial kelompok 13. Dan entah mengapa semua mengalir begitu saja, hingga kita bisa seperti sekarang.
Vita dan mencit, angka 0 dan .
Kau tahu, aku takut pada dunia. Aku takut ketika aku harus memaksakan diriku untuk akrab dengan orang lain. Dan aku selalu iri denganmu yang bisa melakukan itu dengan mudah. Aku suka melihatmu tertawa pada lelucon garingku. Aku suka memelukmu, karena aku merasa terlindungi di situ dengan adanya bantalan lemak. Aku selalu suka mendengarkan cerita-ceritamu, dan aku pun selalu nyaman bercerita denganmu. Karena kau istimewa untukku, jika kau tahu.
Nikahin adek baaaaaaaang
Kau mungkin tidak mengerti, mengapa aku menganggapmu sebagai orang yang mengajariku cara unik memandang dunia. But, you did it. Kau, yang tidak pernah marah ketika orang mengejekmu, dan membalas mereka dengan senyum mengajariku banyak hal. Kau, yang selalu mengajakku berpikir positif dalam menanggapi berbagai hal telah membuka mataku. Bahwa kadang, untuk menghadapi kerasnya dunia, yang kita perlukan bukan pedang dan perisai, tapi sebuah gendang dan seruling untuk kita gunakan meyanyi dan menari. Bahwa, kadang sebuah senyum yang tulus adalah jawaban dari luka yang orang lain berikan.
Mencoba memindah udara dari tubuh ke balon supaya kurus
Aku tidak akan pernah sanggup melukaimu, sesebal-sebalnya aku padamu. Aku tidak akan pernah tega melakukannya. Tapi jika aku melakukannya, maka sungguh, aku tidak berniat begitu. Karena kamu terlalu berharga buatku. Berlebihan memang, tapi aku janji, aku akan melindungimu dengan tubuh langsingku, agar tidak ada yang bisa melukaimu lagi. Aku akan selalu di sini kawan, ketika kau membutuhkanku. Aku masih tetap Nuha yang akan selalu siap menemani kamu makan dan ngebantuin ngabisin, atau ke pantai, atau melihat indahnya Kalibiru. Karena kemanapun, ketika bersamamu sahabat, aku tidak pernah merasa takut lagi pada dunia.
Babuable
Aku tidak akan punya cukup waktu jika harus menuliskan semua tentangmu. Tentang kamu yang tiap hari pakai jilbabnya makin maju. Tentang kamu yang suka sok cantik di depan kamera. Tentang kamu yang tak pernah lupa pakai gincu. Tentang kamu yang lebay ngefans sama mas *piippp* atau pak *piippp*. Tentang kamu yang suka nyanyi lagu yang sama seharian. Tentang kamu kabir wirus HSTP yang paling semok. Tentang kamu, temen (masih) jomblo setiaku :)
You and I :)
Kau tahu, aku pernah membaca sebuah buku. Aku ingat salah satu quote di dalamnya. Beruntunglah orang-orang yang gendut, karena itu berarti ukuran hati mereka juga lebih besar. Dan begitu juga denganmu.