Ngapain On Time? Prinsip 'Oke Tunggu Wae' Selalu di Hati!

Monday, February 9, 2015

Rasanya kata telat, molor, ngaret benar-benar tidak pernah lepas dari jam orang Indonesia. Jujur saya dulu tidak pernah peduli jika ada orang yang telat, masuk kelas waktu sekolah misalnya, toh yang rugi mereka sendiri, yang ketinggalan pelajaran dan dihukum oleh bapak guru juga mereka sendiri. Menyebalkan-nya orang telat baru saya rasakan akhir-akhir ini, ketika saya dihadapkan pada kehidupan di kampus, terutama di organisasi yang ada di fakultas saya. Untuk rapat misalnya, rasanya orang yang datang on time selalu bisa dihitung dengan jari. Sebenarnya, kenapa sih orang telat? Kenapa kita tak pernah bisa menghapus trademark itu dari jam waktu kita? 
Indonesia = ngaret via http://www.thecrowdvoice.com
Maaf sekali, judul di atas memang menipu, saya orang yang anti sekali sama telat. Walaupun saya juga manusia yang jauh dari sempurna, setidaknya saya berusaha menjadi orang yang lebih menghargai waktu. Tulisan ini tidak bermaksud menggurui siapapun, ini hanya sebuah curhatan saya karena saya mulai sebal dengan orang-orang yang telat, yang justru merupakan sahabat saya sendiri.

Kenapa sih orang suka telat?

Rumus waktu orang Indonesia via http://exploregram.com
Nah, yang pertama kita bahas, kenapa sih orang suka telat? Kalimat mujarab yang pertama kali terpikir oleh saya adalah pikiran-pikiran semacam ini, “Entaran aja berangkatnya, palingan yang lain juga belum pada datang” atau “Ngapain berangkat jam segini, toh mulainya juga pasti molor”. Jujur saya jijik mendengarnya. Seakan segala sesuatu yang direncanakan itu toh pasti akan telat juga. Kenapa kamu yang suka telat berpikir begitu? Tidakkah kamu berpikir orang yang datang on time waktunya terbuang sia-sia hanya karena menunggu kamu-kamu orang yang telat? Lebih baik waktunya dia gunakan untuk mengerjakan laporan yang belum selesai, atau melanjutkan buku yang masih separuh dibaca. Ya udah kalo gitu ngapain datengnya kepagian, mending telat aja kayak kita. HEEEIIII, kamu itu ga mikir atau apaaa???? Pengen deh rasanya dorong kamu ke jurang. Mereka on time karena menghargai waktu, mereka on time karena menghargai kamu! Dan kamu masih berpikir kalau dateng telat itu tidak apa-apa!

Parahnya orang lain pun menganggap telat tidak apa-apa, lagi pula itu hal biasa

Telat aja semuanya toh udah biasaa~ via malesbanget.com
Ya, seiring berjalannya waktu, telat, yang tidak pernah bisa dilepaskan dari kebiasaan orang Indonesia pun dianggap menjadi hal yang lumrah. Mungkin berbeda urusannya jika di dunia kerja, di mana mereka yang telat akan mendapat konsekuensi sehingga mereka akan berusaha untuk datang on time. Tapi bagaimana bila itu hanya acara UKM yang toh orang-orangnya cuma temen sendiri, yang nggak mungkin marahin kamu atau motong gaji kamu. Apalagi kamu cuma anggota misalnya, bukan ketua atau penanggung jawab yang dituntut harus hadir. Hal itu pun menimbulkan fitnah keji bagi kamu yang punya teman suka telat, ya udahlah kalau mereka telat, udah biasa begitu. Mulai sekarang hilangkan pikiran seperti itu. Mulailah untuk menaruh perhatian pada orang-orang di sekitarmu. Berikan konsekuensi bagi mereka yang suka telat, jangan jadikan telat adalah hal yang termaafkan begitu saja. Kalau perlu suruh orang-orang yang suka telat ngerjain laporan kamu yang jadi tertunda. Setidaknya kalau mereka belum bisa merubah mereka sendiri, kamu membantu mereka berubah dengan paksa. Itung-itung waktumu juga jadi tidak terbuang sia-sia buat nunggu mereka kan?

Alasan-alasan telat yang kadang tidak masuk akal

Selalu ada alasan untuk telat via http://onlineinternetmarketinghelp.com
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang telat selalu saja punya alasan. Nah, sekarang kita bahas alasan-alasan yang kerap muncul ketika orang telat.
Duh, sori ya aku ketiduran. Kenapa ga pasang alarm? Udah tapi aku tidur lagi, hehe. Lu ga mikir ya? Trus ngapain pasang alarm kalo ujung-ujungnya tidur lagi? Itu namanya dari awal emang ga niat! Ya maaf, aku kan capek banget semalem lembur laporan. Kamu pikir aku juga ga ngerjain laporan semalem? Kalo udah tau kamu orangnya ga kuat lembur ya makanya laporannya kerjain dari kemarin-kemarin! Ya elah gitu aja marah, yang lain juga pada telat kok. Karepmuuuuuu!
Maaf aku telat, tau kan rumahku jauh. Kamu kan tau kalo dari rumah kamu ke kampus setengah jam, emang kamu berangkat jam berapa? Kan tadi macet juga di jalan, hehe tau kan kalo daerah X sering macet. Lha itu tau daerah X sering macet, harusnya kamu perhitungkan dari awal, kalo di situ sering macet ya berangkat lebih awal, kalo ga ya cari alternatif jalan lain. Tapi tadi macet banget ga kayak biasanya, kayaknya gara-gara ada demo deh. Oh ya? Kamu ikutan demo juga ya? Kenapa ga sekalian kamu ikut kebakar sama ban di tengah jalan?
Itu adalah beberapa alasan klasik yang sering muncul ketika orang telat. Sejatinya alasan-alasan itu bisa diatasi jika kamu memang niat dan mau berusaha. Hanya saja masih banyak orang yang menutup mata dan telinga, menganggap bahwa urusan telat-menelat ini hanya hal sepele. Walau begitu, saya tahu banyak juga yang memang telat karena memang ada hal yang benar-benar mendesak. Kalau itu terjadi, satu hal yang harus diingat, jangan lupa memberi kabar pada orang lain, agar waktu mereka tidak terbuang untuk menunggumu.

Urusan telat-menelat ini memang lebih sering masuk telinga kanan-keluar telinga kiri

Tutup telinga via twitter.com
Saya rasa sudah banyak artikel, tulisan, atau mungkin nasihat secara lisan yang menghimbau orang agar tidak telat. Tapi ya begitulah, tetap saja masih banyak orang telat yang eksis di dunia ini. Memang tulisan dan nasihat itu masuk telinga kanan, lalu keluar telinga kiri. Tidak tahan lama. Mungkin sekali dua kali mereka berubah, tapi melihat temannya ternyata masih sering telat, ikutan suka telat lagi. Sulit memang, karena memang semua dimulai diri sendiri. Sayangnya memulai itulah yang sulit sekali. Sering kali orang berharap orang lain dulu yang mulai, baru dia mau ikut. Kalau orang lain pada ga telat, oke deh aku juga ga telat. Yah, kalau semua orang berpikir gitu, orang yang on time mungkin hanyalah mitos. Menjijikkan sekali melihat orang yang menginginkan perubahan tapi dia sendiri tidak mau berubah. Kalau sudah begitu, saya mah ga peduli, teruslah jadi orang yang ga bakalan maju-maju. Jangan pernah berharap Indonesia bisa maju kalo kamu aja ga mau mengambil langkah pertama!

Emang kenapa sih kalau telat, toh yang penting acaranya jalan

Time is money via http://soekapoera.blogspot.com
Hmm oke deh, saya kasih tahu aja beberapa manfaat kamu datang on time. Yang pertama adalah, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, baik waktumu maupun waktu orang lain. Tidak perlu ada pihak yang harus membuang waktunya demi menunggu orang yang masih suka telat. Selain itu, datang on time akan menjadikan waktu yang dipergunakan lebih efektif. Bagaimana bisa? Bayangkan jika kamu sie acara yang menjelaskan konsep acara saat rapat, kemudian kamu harus menjelaskan berkali-kali karena ada orang yang terlambat dan belum tahu konsep acaranya. Rapatmu yang seharusnya bisa selesai sejam pun menjadi dua jam hanya untuk mengulang penjelasan yang sebenarnya sudah dibahas di awal. Dan terakhir, yang paling penting, ketika kamu datang on time, itu berarti kamu menghargai waktu, dan kamu pun menghargai orang lain juga. Bisa jadi orang lain pun menjadi termotivasi untuk on time juga karena merasa ga enak orang yang diajaknya janjian selalu datang tepat waktu.

Ngaret = NO via http://nandosiahaan19.blogspot.com
Yep, demikianlah curhatan saya tentang masalah telat-menelat ini. Saya tahu, meskipun jam ngaret identik dengan jamnya orang Indonesia, bukan berarti semua orang Indonesia suka nelat. Masih banyak orang yang menghargai waktu, memahami betapa berharganya setiap detik yang tidak bisa diputar kembali. Saya tidak peduli sesibuk apapun kamu, saya tidak peduli padatnya jadwal kamu, kalau kamu memang ada janji atau kesepakatan untuk bertemu dengan orang lain, tolong datanglah tepat waktu. Terakhir, setelah kamu baca tulisan ini, jangan lupa dikeluarin lagi, biar siklus telat kembali lagi dan tidak punah sebagai salah satu hal yang dibanggakan bangsa kita!

0 komentar:

Post a Comment